bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online

Selasa, Januari 10, 2012

Manggis, si ratu tropis pembasmi penyakit kronis

Apa kabar Sobat? Setelah agak lama vacum, kali ini Adin kembali hadir dengan artikel ringan namun kupikir sangat perlu untuk kita ketahui.

Artikel By Adinhealthy-life
Kali ini kita akan membahas seputar “Kulit manggis”. Kulit Manggis?. Ya. Kulit manggis. Saya yakin semua orang Indonesia. Mengenalnya, karena tanaman manggis diyakini adalah tanaman asli daerah Indonesia. Mengapa harus Kulit manggis? Apa pentingnya? Nah, ini dia jawabannya.

Manggis, atau nama ilmiahnya Garcinia mangostana adalah tanaman buah yang kaya akan manfaat. Karena kelezatan dan keunikannya, sampai-sampai manggis mendapatkan julukan Queen of Tropical Fruits. Kebayang kan, betapa istimewanya buah manggis? Dan lebih istimewa lagi karena ternyata tidak hanya buahnya aja yang memberikan manfaat bagi manusia, namun juga, sekali lagi, “Kulitnya”.

Pernahkan Anda ,emperhatikan kulit manggis yang udah kita buang selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, tapi tetap tidak membusuk? Walaupun kulit  manggis memang sudah kita buang ke sampah, ternyata ia tidak mudah busuk atau terurai. Atas dasar fenomena tersebut maka para ilmuwan merasa tertarik untuk melakukan penelitian atas kulit manggis tersebut. Dan hasilnya, Wow...! ternyata dalam kandungan kulit manggis menyimpan berbagai macam vitamin dan, anti oksidan dan pembunuh bakteri. Terang saja si kylit manggis tersebut tidak bisa membusuk, dikarenakan di dalamnya ada berbagai zat yang dapat membunuh bakteri dan jamur.

 Agar lebih jelasnya  berikut ini beberapa Zat  yang sangat bermanfaat yang terkandung di dalam buah dan kulit manggis.

Kandungan yang terdapat dalam daging buah manggis antara lain gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Dalam takaran tiap 100 gram sajian buah manggis terdiri dari 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, 0,09 mg vitamin B1 (Thiamin), 0,06 mg vitamin B2 (riboflavin), dan 0,1 mg vitamin B5 (niasin).

Di balik keeksotikannya, manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan atau biasa disebut sebagai pangan fungsional (functional food). Di beberapa negara, sudah sejak lama manggis dijadikan sebagai obat dan bahan terapi, terutama bagian kulitnya. Pada masyarakat tradisional, daging buah biasa di gunakan untuk radang amandel, sariawan, disentri, wasir, luka atau borok karena kemampuan antiinflamasi atau anti peradangan.

Kulit buah manggis sebenarnaya sebelumnya hanya diangap sebagai limbah. Kulit buah manggis mengandung air 62,05%, abu 1,01%, lemak 0,63%, protein 0,71%, total gula 1,17%, dan karbohidrat 35,61%.  Namun, seperti yang telah saya singgung di atas, ternyata berbagai hasil penelitian menunjukkan kulit buah manggis kaya akan antioksidan, terutama antosianin, xanthone, tanin, dan asam fenolat. Radikal bebas (atom atau kelompok atom yang dalam keadaan bebas alias tidak terikat dengan gugus lain) dapat menangkap molekul hydrogen, asam lemak, logam berat yang pada akhirnya memicu beragamnya penyakit degeneratif.

Xanthone

Antioksidan yang unik dengan kadar tinggi pada kulit buah manggis adalah senyawa xanthone. Turunan senyawa xanthone yang sudah diidentifikasi ada 14 jenis, dan senyawa yang paling banyak pada kulit buah manggis adalah alfa-mangostin. Berbagai penelitian menunjukkan, senyawa xanthone memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker, anti peradangan, hepatoprotektif, meningkatkan kekebalan tubuh, aromatase inhibitor, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, dan aktivitas sitotoksik. Senyawa alfa-mangostin sebagai turunan xanthone memiliki kemampuan dalam menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon.

Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif. Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri. Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotika yang berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.
Penelitian xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga kini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone, di antaranya adalah alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya memiliki kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi.

Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthone jenis ini dapat menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan peradangan, seperti artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit disfungsi otak).

Antosianin

Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang terdapat pada tanaman. Pigmen ini banyak ditemukan pada buah-buahan, sayuran, dan bunga seperti anggur, stroberi, rasberi, ceri, apel, bunga mawar, dan bunga sepatu. Pigmen antosianin tergolong ke dalam turunan benzopiran. Seluruh senyawa antosianin merupakan turunan dari kation flavium. Dua puluh jenis senyawa antosianin telah ditemukan, tetapi hanya enam yang berperan penting dalam bahan pangan, yaitu pelargonidin, sianidin, delfinidin, peonidin, petunidin, dan malvidin. Senyawa-senyawa lainnya sangat jarang ditemukan. Senyawa antosianin memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan berperan cukup penting dalam mencegah penyakit neuronal, kardiovaskuler, kanker, dan diabetes.

Tanin

Tanin mempunyai rasa sepat dan dapat digunakan dalam menyamak kulit. Tanin terdiri atas berbagai asam fenolat. Beberapa senyawa tanin mempunyai aktivitas antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim seperti reverse transkriptase dan DNA  topoisomerase, antidiare, hemostatik, dan antihemoroid. Selain menyebabkan rasa pahit dan sepat, tanin mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga menghambat proses absorpsi protein dalam pencernaan, atau bersifat antinutrisi. Karena itu, kadar tanin dalam produk pangan perlu dikurangi sampai kadar aman dan baik untuk pencernaan.


Selain kaya akan antioksidan, banyak lagi potensi khasiat yang bisa kita manfaatkan dari dari kulit buah manggis ini, antara lain:

Anti mikroba
Kulit buah manggis diketahui mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri, salah satunya Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin. Hasilnya menunjukkan bahwa satu isolate aktif alfamangostin yang merupakan salah satu derivat xanton, menghambat pertumbuhan bakteri tersebut dengan MIC sebesar 1,57-12,5 µg/mL.

Anti inflamasi
Penelitian antiinflamasi dari kulit manggis dilakukan dengan menggunakan mangostin dari ekstrak etanol 40 persen mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat terhadap pelepasan histamin dan sinteisis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi. Ekstrak etanol kulit buah manggis mempunyai efek meredam radikal bebas yang kuat.

Anti kanker
Selain sebagai anti antioksidan, khasiat xanthone juga sebagai anti kanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, selain itu ekstrak kulit manggis juga bersifat apoptosis, penghancur sel kanker.

Lain-lain
Xanthone dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit Tuberculosis (TBC), asma, leukimia serta sebagai antiinflamasi dan antidiare. Selain antikanker dan antioksidan, xanthone juga mujarab untuk mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh terutama bagi pengidap HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit manggis mempunyai aktifitas melawan sel kanker payudara, lever dan leukimia. Juga bisa digunakan sebagai antiihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan penurunan tekanan darah tinggi.

Cara pemanfaatan Kulit buah Manggis
Di beberapa negara Asia dan Afrika, buah manggis, terutama kulitnya, banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk diare, disentri, dan infeksi. Malah, hasil penelitian terbaru di Jepang menunjukkan, ekstrak kulit buah manggis yang mengandung lebih dari 90% xanthone (campuran alfa-mangostin 80-90% dan gama-mangostin 5-10%) sangat berperan dalam mengobati kanker dan direkomendasikan sebagai pendamping dalam pengobatan kanker (cancer therapeutic). Kulit buah manggis juga telah dimanfaatkan untuk menyamak kulit, sebagai zat pewarna, pengawet, dan insektisida.
Nah, itulah secuil dari manfaat kulit buah manggis yang dapat saya bagikan untuk Anda. Semoga bermanfaat.

Untuk berbagai Produk Kesehatan alami, silakan klik di sini!

Refrensi dari berbagai sumber.

0 komentar:

Posting Komentar

Klik gambar di bawah ini untuk mengisi BUKU TAMU

Guestbook

Suka Musik?

Tags

Geraiku

Powered by Marketnesia.com

Klik Logo Untuk Pesan Produk

Sekadar Kata sapa

Blog ini semata-mata adalah rekam jejak dari setiap hal yang kudapatkan dan kupandang berharga. Semoga layak kubagikan untuk Anda.